Net Protozo – Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat menghadapi peningkatan signifikan kasus kanker prostat, terutama pada stadium lanjut yang lebih sulit diobati. Data terbaru dari American Cancer Society menunjukkan bahwa setelah sempat menurun tajam pada periode 2007–2014, angka kejadian mulai berbalik naik sejak 2014.
Peningkatan ini tidak hanya terjadi pada kasus awal, tetapi lebih mengkhawatirkan lagi pada kanker prostat stadium lanjut. Kondisi ini berarti banyak pasien baru mengetahui penyakitnya ketika kanker sudah menyebar ke organ lain, sehingga peluang kesembuhan menurun drastis.
Sebelumnya, angka kejadian kanker prostat sempat menurun sekitar 6,4% per tahun, namun sejak 2014 tren ini berbalik dengan kenaikan rata-rata 3% per tahun hingga 2021. Kasus stadium lanjut bahkan meningkat lebih cepat, sekitar 4,6–4,8% per tahun.
Penurunan angka kematian yang sebelumnya stabil di kisaran 3–4% per tahun kini melambat menjadi hanya 0,6% per tahun. Perlambatan ini mengindikasikan bahwa kemajuan pengobatan belum mampu mengimbangi jumlah pasien baru yang terdiagnosis pada tahap kritis.
Para ahli menilai ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan ini, di antaranya:
Baca Juga : WHO Umumkan Bencana Kelaparan di Gaza, Rumah Sakit Kewalahan Tangani Korban
Kanker prostat tidak memengaruhi semua kelompok secara merata. Data menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan:
Kesenjangan ini menegaskan perlunya strategi kesehatan yang lebih inklusif dan fokus pada kelompok berisiko tinggi.
Meskipun gejala awal sering tidak jelas, ada beberapa tanda yang patut diwaspadai:
Pemeriksaan rutin, terutama bagi pria di atas 50 tahun atau yang memiliki riwayat keluarga, sangat penting untuk deteksi dini.
Mengurangi risiko kanker prostat dapat dilakukan melalui kombinasi gaya hidup sehat dan pemeriksaan medis berkala:
Lonjakan kasus kanker prostat di AS menjadi peringatan bahwa deteksi dini adalah kunci utama dalam mengurangi angka kematian. Penurunan skrining di masa lalu terbukti berdampak pada meningkatnya kasus stadium lanjut, sehingga kebijakan kesehatan perlu menyesuaikan untuk mendorong pemeriksaan rutin.
Simak Juga : Legislator RI Desak Perbaikan SOP Keamanan Pasca Tragedi Kematian Staf KBRI di Peru