Net Protozo – Kasus pneumonia di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang signifikan sejak tahun 2020. Data yang dirilis oleh Direktorat Penyakit Menular Kementerian Kesehatan melalui laporan rutin infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) memperlihatkan kenaikan jumlah pasien dari tahun ke tahun. Pada 2020, tercatat sekitar 429 ribu kasus pneumonia. Angka ini terus naik hingga mencapai lebih dari 857 ribu kasus pada 2024.
Mayoritas kasus pneumonia ditemukan pada kelompok usia balita, yang rentan terhadap penyakit ini. Namun, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PP PAPDI), Dr. dr. Eka Ginanjar. Ia mengingatkan bahwa pneumonia pada orang dewasa, terutama lansia, juga perlu mendapat perhatian serius. Penyakit ini tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga dapat berdampak berat pada kelompok dewasa dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang menyebabkan kantung udara di dalamnya, dikenal sebagai alveoli, terisi oleh cairan atau nanah. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur. Salah satu penyebab utama pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumoniae. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan pneumonia sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi. Hal ini terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan orang lanjut usia.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pneumonia yang disebabkan Streptococcus pneumoniae menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian pada lansia serta mereka yang memiliki penyakit penyerta. Hal ini menegaskan pentingnya perhatian khusus pada kelompok rentan tersebut.
Baca Juga : Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Berat Badan Naik
Untuk mengatasi tingginya kasus pneumonia, WHO merekomendasikan vaksinasi pneumokok sebagai salah satu cara efektif menurunkan risiko sakit, rawat inap, dan kematian akibat pneumonia. Di Indonesia, Satgas Imunisasi Dewasa dari PAPDI merespons kebutuhan ini dengan menyusun Jadwal Imunisasi Dewasa yang jelas mengatur pemberian vaksin pneumonia untuk kelompok dewasa dan lansia.
Perkembangan vaksin pneumokok juga menunjukkan kemajuan. Vaksin generasi terbaru berbasis konjugat mampu memberikan perlindungan lebih luas terhadap berbagai serotipe bakteri Streptococcus pneumoniae, termasuk yang paling sering menyebabkan penyakit berat. Ini menjadi terobosan penting dalam upaya pencegahan pneumonia yang efektif.
Meskipun vaksinasi penting, rendahnya kesadaran masyarakat tentang imunisasi dewasa menjadi tantangan utama di Indonesia. Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. Ia menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang beranggapan vaksinasi hanya diperlukan saat anak-anak. Tanpa menyadari bahwa perlindungan terhadap infeksi perlu diteruskan sepanjang hidup. Penurunan kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia dan adanya penyakit penyerta membuat vaksinasi menjadi kunci utama. Di dalam memperkuat daya tahan tubuh orang dewasa dan lansia terhadap infeksi pneumokok.
Pencegahan pneumonia melalui vaksinasi bukan hanya menurunkan angka kesakitan dan kematian, tetapi juga dapat mengurangi beban biaya kesehatan akibat perawatan penyakit ini, terutama pada kelompok yang rentan. Dr. Eka Ginanjar menegaskan bahwa perluasan cakupan vaksinasi pneumonia merupakan bagian penting dari strategi pencegahan penyakit menular di Indonesia.
Pada tahun 2025, PAPDI memperbarui Jadwal Imunisasi Dewasa dengan merekomendasikan vaksin pneumokok untuk orang dewasa. Vaksin yang tersedia mencakup vaksin pneumokok konjugat yang dapat diberikan mulai usia 18 tahun dan vaksin polisakarida untuk usia 50 tahun ke atas. Salah satu vaksin terbaru, PCV-20, telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada September 2024 dan kini sudah tersedia di berbagai rumah sakit di Indonesia.
Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. Ia menyatakan bahwa Satgas terus melakukan kajian dan memperbarui jadwal imunisasi agar selalu relevan dan mudah diterapkan oleh tenaga kesehatan dalam praktik sehari-hari. Pembaruan ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan masyarakat dewasa terhadap pneumonia. Hal ini termasuk dengan mengakomodasi vaksin yang mampu melindungi dari lebih banyak serotipe penyebab penyakit.
Informasi lengkap mengenai Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 dapat diakses oleh tenaga kesehatan dan masyarakat melalui situs resmi Satgas Imunisasi PAPDI. Dengan semakin banyaknya jenis vaksin yang direkomendasikan, diharapkan Indonesia mampu menekan angka penyebaran pneumonia dan mengurangi komplikasi serius yang mungkin timbul pada kelompok dewasa dan lansia.
Secara keseluruhan, pneumonia masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, terutama bagi balita dan lansia. Upaya vaksinasi yang terencana dan kesadaran masyarakat yang meningkat akan menjadi kunci utama dalam mengendalikan penyakit ini dan menyelamatkan banyak nyawa.
Simak Juga : Stres Buat Rambut Putih Semakin Banyak, Mitos atau Fakta?