Net Protozo – Stres merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern, terutama di era yang serba cepat ini. Dari tekanan pekerjaan hingga masalah pribadi, bisa datang dari berbagai arah. Meski dianggap sebagai respons alami tubuh, stres yang berlangsung lama dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan, termasuk memicu atau memperparah penyakit tertentu seperti sakit maag.
Sakit maag adalah gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai oleh nyeri atau rasa tidak nyaman di area perut bagian atas. Penyebab utamanya meliputi produksi asam lambung berlebih, infeksi bakteri Helicobacter pylori, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Namun, faktor psikologis seperti stres juga memiliki peran besar dalam munculnya atau memburuknya gejala maag.
“Simak Juga: Chitosan, Solusi Efektif Melawan Bakteri Penyebab Penyakit Gusi”
Stres dapat memengaruhi tubuh dalam berbagai cara, termasuk pada fungsi lambung. Ketika seseorang dalam kondisi tertekan secara emosional, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang dapat meningkatkan produksi asam lambung. Kelebihan asam lambung ini dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung, yang pada akhirnya memicu gejala maag seperti nyeri ulu hati, perut kembung, dan mual.
Selain itu, dapat mengganggu pola makan seseorang. Beberapa orang cenderung melewatkan makan atau mengonsumsi makanan tidak sehat ketika ada dalam kondisi tertekan. Kebiasaan ini semakin memperburuk kondisi lambung. Stres juga dapat memengaruhi kualitas tidur, yang dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan lambung yang rusak.
Sakit maag yang dipicu oleh stres memiliki gejala yang mirip dengan maag pada umumnya. Gejala tersebut meliputi:
1. Nyeri atau rasa terbakar di ulu hati
2. Mual dan muntah
3. Perut kembung atau terasa penuh
4. Kehilangan nafsu makan
Gejala ini sering kali muncul atau memburuk selama atau setelah seseorang mengalami tekanan emosional.
Untuk mencegah atau mengurangi dampak pada lambung, beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
1. Mengelola Stres: Praktik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dapat membantu menurunkan tingkat stres.
2. Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi secara teratur, hindari makanan pedas dan berlemak yang dapat memperburuk maag.
3. Cukup Istirahat: Tidur yang cukup membantu tubuh memperbaiki jaringan yang rusak dan mengurangi efek negatifnya.
4. Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala maag sering muncul, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
“Baca Juga: Durian dan Kaitannya dengan Hipertensi, Mitos atau Fakta?”