Net Protozo – Salak, atau yang dikenal sebagai snake fruit karena kulitnya yang bersisik, adalah buah tropis yang populer di Indonesia. Dengan rasa manis-asam yang khas, buah ini sering menjadi camilan favorit. Namun, ada mitos yang cukup terkenal di masyarakat: apakah salak benar-benar dapat menyebabkan sembelit?
Buah ini mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti vitamin C, serat, zat besi, kalsium, dan antioksidan. Dalam 100 gram salak, terdapat sekitar 2-3 gram serat, yang sebenarnya cukup baik untuk mendukung sistem pencernaan. Serat membantu melunakkan feses dan mempercepat pergerakan usus, sehingga justru dapat mencegah sembelit jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
“Baca Juga: Jarang Mandi? Waspadai Risiko Infeksi Jamur Kulit”
Mitos bahwa salak menyebabkan sembelit kemungkinan besar berasal dari cara konsumsinya. Banyak orang mengupas buah ini tanpa mengonsumsi selaput tipis yang menyelimuti daging buahnya. Padahal, selaput tersebut kaya akan serat. Jika Anda hanya makan daging buah tanpa serat ini, pola makan yang minim serat secara keseluruhan bisa memengaruhi kesehatan pencernaan.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi buah ini tanpa diimbangi dengan cukup air bisa menyebabkan masalah pencernaan. Hal ini bukan karena salak secara khusus “memicu” sembelit, tetapi karena tubuh membutuhkan cairan yang cukup untuk mencerna serat dengan optimal.
Salak tidak secara langsung menyebabkan sembelit jika dikonsumsi dengan cara yang benar dan dalam jumlah yang wajar. Mitos ini kemungkinan besar berasal dari kebiasaan mengabaikan selaput serat pada buah salak dan kurangnya asupan cairan. Jadi, jangan ragu untuk menikmati buah ini, tetapi tetap perhatikan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan pencernaan Anda.
“Simak Juga: Cabut Gigi Bisa Sebabkan Kebutaan, Benarkah?”