Net Protozo – Pemilihan sabun mandi sering dianggap hal sepele, namun kenyataannya sangat memengaruhi kesehatan kulit. Banyak orang menentukan pilihan berdasarkan aroma, busa, atau harga, padahal faktor terpenting justru adalah kecocokan dengan jenis kulit dan kandungan bahan aktifnya. Pemilihan sabun mandi yang tidak tepat bisa menyebabkan iritasi, kekeringan, bahkan memperburuk kondisi kulit seperti eksim atau jerawat. Oleh karena itu, memahami jenis sabun serta cara kerjanya sangat penting sebelum menentukan pilihan.
Sabun batangan dikenal dengan kemampuan membersihkan secara menyeluruh, terutama untuk mengangkat kotoran dan minyak berlebih. Namun, sabun jenis ini biasanya memiliki pH tinggi antara 9–10, jauh dari pH alami kulit yang berkisar 4,5–5,5. Hal ini dapat merusak lapisan pelindung kulit, membuat kulit terasa kering dan kesat. Penelitian dalam International Journal of Dermatology menyebutkan bahwa sabun dengan pH tinggi dapat meningkatkan transepidermal water loss (TEWL), sehingga memperparah kulit kering atau sensitif. Meski demikian, sabun batangan tetap cocok untuk kulit berminyak yang membutuhkan pembersihan lebih kuat. Agar lebih aman, sebaiknya memilih sabun batangan yang diperkaya pelembap, seperti gliserin, minyak zaitun, atau shea butter, dan menghindari pewangi atau deterjen keras untuk penggunaan harian.
Baca Juga : Anak Cepat Tidur: Konsistensi adalah Tips Utama pada Anak
Sabun cair saat ini menjadi pilihan populer bagi mereka yang memiliki kulit kering atau sensitif. Berbeda dengan sabun batangan, sabun cair umumnya dibuat dengan synthetic detergent atau syndet, yang memiliki pH mendekati kulit, sekitar 5,5. Syndet lebih lembut dan tidak merusak struktur lipid alami kulit, sehingga sangat dianjurkan untuk kulit sensitif, kering, bahkan untuk bayi. Menurut Journal of the American Academy of Dermatology, sabun cair dengan bahan aktif seperti panthenol, ceramide, dan oat extract dapat membantu memperkuat lapisan pelindung kulit. Selain itu, sabun cair lebih higienis karena tidak bersentuhan langsung dengan permukaan luar seperti sabun batangan. Penting untuk memastikan sabun cair bebas alkohol, pewarna, dan pewangi sintetis, serta menghindari SLS atau SLES jika kulit mudah iritasi.
Shower oil merupakan inovasi terbaru bagi mereka yang memiliki kulit sangat kering atau masalah eksim. Sabun jenis ini mengandung emolien tinggi yang mampu melembapkan kulit bahkan selama mandi. Menurut Clinical Handbook of Contact Dermatitis, shower oil membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit, sehingga mencegah hilangnya kelembapan. Riset yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology menunjukkan bahwa penggunaan rutin shower oil dapat menurunkan keparahan gejala eksim dan memperbaiki kondisi kulit kering ekstrem. Shower oil ideal digunakan untuk mereka yang sering berada di ruangan ber-AC atau memiliki kulit bersisik, namun tidak disarankan untuk kulit berminyak atau setelah aktivitas berat karena bisa menyumbat pori jika tidak dibilas sempurna.
Memilih sabun sebaiknya disesuaikan dengan jenis kulit dan kebutuhan harian. Pemilik kulit berminyak cenderung lebih cocok menggunakan sabun batangan yang mengandung antibakteri atau charcoal untuk mengontrol produksi sebum. Untuk kulit kering dan sensitif, sabun cair dengan pH seimbang dan bebas pewangi menjadi pilihan aman. Sementara bagi kulit sangat kering atau penderita eksim, shower oil adalah yang paling efektif karena kemampuannya menjaga kelembapan dan mencegah iritasi.
Tidak ada satu jenis sabun yang ideal untuk semua orang. Pilihan terbaik bergantung pada kondisi kulit, aktivitas harian, dan preferensi pribadi. Sabun batangan memberikan pembersihan intens, sabun cair menjaga kelembapan tanpa risiko iritasi, dan shower oil memberikan kelembapan ekstra untuk kulit sensitif. Jika kulit terasa kering atau kemerahan setelah mandi, kemungkinan sabun yang digunakan kurang sesuai. Menjaga pH kulit tetap seimbang merupakan langkah penting untuk mempertahankan kesehatan kulit secara optimal.
Simak Juga : Karies Leher Gigi Pasca-Radioterapi: Mengapa Terjadi dan Bagaimana Mencegahnya?