Net Protozo – Salah satu alat yang paling akurat dan efektif untuk mendiagnosis diabetes serta memantau pengelolaannya adalah pemeriksaan HbA1c. Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang semakin banyak menyerang masyarakat modern di berbagai belahan dunia. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, atau kerusakan saraf.
HbA1c, atau hemoglobin terglikasi, adalah parameter yang menunjukkan kadar gula darah rata-rata seseorang selama 2-3 bulan terakhir. Ketika gula (glukosa) di dalam darah menempel pada hemoglobin dalam sel darah merah, ia membentuk HbA1c. Karena umur sel darah merah biasanya sekitar 120 hari, pemeriksaan HbA1c memberikan gambaran yang lebih stabil dibandingkan tes gula darah biasa yang hanya mencerminkan kondisi saat itu.
“Baca Juga: Dokter Gigi Rawan Terkena Low Back Pain, Bagaimana Bisa?”
HbA1c menjadi penanda yang sangat akurat karena tidak terpengaruh oleh fluktuasi harian kadar gula darah akibat pola makan atau aktivitas fisik. Ini berbeda dengan tes gula darah sewaktu (random blood sugar) atau tes gula darah puasa yang bisa memberikan hasil variatif tergantung kondisi tubuh. Dengan kata lain, HbA1c memberikan gambaran jangka panjang tentang pengelolaan gula darah seseorang.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Diabetes Association (ADA) telah merekomendasikan HbA1c sebagai salah satu kriteria utama untuk diagnosis diabetes. Nilai HbA1c 6,5% atau lebih menandakan diabetes, sementara nilai antara 5,7% dan 6,4% mengindikasikan prediabetes.
HbA1c membantu dokter dan pasien mengevaluasi apakah pengobatan atau perubahan gaya hidup berhasil mengendalikan kadar gula darah.
Dengan menjaga nilai HbA1c dalam batas normal (di bawah 7% untuk sebagian besar pasien diabetes), risiko komplikasi jangka panjang dapat diminimalkan.
HbA1c menjadi alat edukasi yang efektif untuk mengingatkan pasien tentang pentingnya menjaga pola makan, olahraga, dan kepatuhan terhadap pengobatan.
Meskipun sangat akurat, pemeriksaan HbA1c memiliki beberapa keterbatasan. Hasilnya bisa terpengaruh oleh kondisi tertentu, seperti anemia, gangguan hemoglobin, atau penyakit yang mempengaruhi umur sel darah merah. Oleh karena itu, dokter biasanya menggabungkan pemeriksaan HbA1c dengan tes lainnya untuk memastikan diagnosis.
“Simak Juga: Vitamin C, Berapa Dosis yang Dibutuhkan Tubuh Per Hari?”