Net Protozo – Selama ini minum kopi hitam tanpa gula sering dianggap sebagai pilihan aman bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. Faktanya, kafein yang terkandung di dalam kopi mampu memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol. Hormon ini membuat kadar gula darah naik secara cepat, sehingga tubuh merasa perlu menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak.
Efek hormon stres ini tidak berhenti hanya pada metabolisme. Dalam jangka panjang, tingginya kortisol akibat konsumsi kafein berlebihan bisa mengganggu pola tidur dan emosi. Tubuh yang terus-menerus berada dalam kondisi stres akan lebih sulit membakar kalori, sehingga justru lebih mudah menimbun lemak di area perut.
Di awal, kafein memang mampu menekan rasa lapar. Hal ini karena tubuh meresponsnya sebagai kondisi darurat sehingga energi dialihkan ke fungsi vital. Akan tetapi, efek ini hanya berlangsung singkat. Begitu kadar kafein mereda, tubuh justru mengirim sinyal lapar yang lebih kuat dari sebelumnya.
Inilah alasan mengapa seseorang bisa jadi lebih banyak makan setelah minum kopi. Fenomena ini sering kali tidak disadari, karena tubuh secara otomatis mencari tambahan kalori untuk menggantikan energi yang sudah digunakan selama efek kafein bekerja. Bila tidak dikontrol, kebiasaan ini bisa memicu kenaikan berat badan.
Baca Juga : 5 Bahaya Makan Mi Instan Mentah yang Perlu Kamu Waspadai
Ada sejumlah faktor yang menjelaskan mengapa kopi tanpa gula pun dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Berikut adalah penjelasannya:
Efek kopi tidak hanya sebatas pada kenaikan berat badan. Kualitas tidur yang terganggu akibat konsumsi kafein berlebih dapat memengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan. Gula darah jadi lebih sulit dikendalikan, dan sensitivitas insulin pun menurun. Kondisi ini bila berlangsung lama dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan gangguan jantung.
Selain itu, rasa lapar yang muncul setelah minum kopi sering kali membuat orang lebih mudah tergoda mengonsumsi makanan manis atau tinggi kalori. Padahal, tambahan kalori tersebut menjadi faktor utama meningkatnya berat badan. Jika pola ini terjadi terus-menerus, manfaat kopi sebagai minuman penambah energi justru berubah menjadi sumber masalah kesehatan.
Simak Juga : Kekuatan Bersama Komunitas Relawan: menjalin empati dan kebersamaan sosial
Meski kopi bisa menimbulkan risiko, bukan berarti minuman ini harus dihindari sepenuhnya. Dengan pola konsumsi yang bijak, kopi tetap bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Pertama, batasi jumlah cangkir kopi per hari, terutama hindari minum kopi di sore atau malam agar kualitas tidur tetap terjaga.
Kedua, kombinasikan kebiasaan ngopi dengan pola makan seimbang dan olahraga teratur. Dengan begitu, tubuh tidak hanya mengandalkan kafein sebagai sumber energi. Ketiga, perhatikan reaksi tubuh masing-masing. Jika minum kopi membuat Anda lebih cepat lapar atau sulit tidur, pertimbangkan untuk mengurangi frekuensinya. Menikmati kopi secukupnya akan jauh lebih bermanfaat dibanding berlebihan dan akhirnya merugikan kesehatan.