Net Protozo – Sekitar 70 persen perempuan merasakan kelelahan selama menstruasi sebagai bagian dari gejala nyata, bukan sekadar efek samping biasa. Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology mengungkapkan bahwa kelelahan selama menstruasi sangat umum dialami dan memengaruhi kualitas hidup banyak perempuan.
Saat menstruasi, tubuh melakukan banyak pekerjaan, seperti kontraksi otot rahim dan peluruhan lapisan dinding rahim. Proses fisik selama menstruasi ini menyebabkan perempuan sering merasakan nyeri atau kram perut yang tidak nyaman, serta berkontribusi pada rasa kelelahan yang muncul.
Gejala fisik yang terjadi selama menstruasi sangat beragam dan intensitasnya berbeda pada setiap perempuan. Ada yang mengalami nyeri perut hebat, sakit kepala, perdarahan berat, hingga rasa tidak nyaman yang membuat tubuh cepat lelah. Menurut Dr. Kelly Culwell, seorang dokter spesialis kandungan, gejala fisik ini menjadi penyebab utama kelelahan selama haid. Untuk mengurangi nyeri, penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas bisa menjadi pilihan sementara. Meskipun terasa berat, olahraga ringan justru sangat dianjurkan karena dapat meningkatkan energi tubuh.
Aktivitas sederhana seperti berjalan santai setiap hari dapat membantu memperbaiki suasana hati dan kualitas tidur. Studi dari Ohio State University pun mendukung bahwa olahraga ringan dapat meredakan gejala PMS, baik dari sisi fisik maupun mental. Dengan demikian, bergerak saat menstruasi bukanlah hal yang berbahaya, malah dapat membuat tubuh merasa lebih bertenaga dan segar.
Baca Juga : Operasi Katarak: Prosedur Cepat untuk Penglihatan Optimal
Selain faktor fisik, perubahan hormon selama siklus menstruasi juga berkontribusi pada rasa lelah. Menjelang haid, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun secara drastis. Penurunan hormon ini berdampak pada penurunan energi dan suasana hati yang memburuk. Untuk membantu menjaga keseimbangan hormon, penting bagi perempuan untuk tidur cukup, mengonsumsi makanan sehat bergizi, serta tetap aktif secara ringan.
Namun, siklus kelelahan ini bisa menjadi lingkaran negatif, di mana rasa lelah membuat seseorang enggan bergerak sehingga membuat tubuh semakin lemas. Oleh sebab itu, meskipun terasa berat, bergerak sedikit saja seperti berjalan di sekitar lingkungan rumah dapat membantu mengurangi kelelahan. Jika gejala kelelahan tetap parah dan mengganggu, konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, kehilangan darah selama menstruasi yang cukup banyak juga menjadi faktor penting penyebab kelelahan. Dr. Kristin Markell, dokter spesialis kandungan, menjelaskan bahwa perempuan dengan perdarahan haid yang berat lebih rentan mengalami penurunan kadar zat besi dalam tubuh. Kondisi ini bisa berujung pada anemia yang membuat tubuh merasa lemah dan cepat lelah. Anemia akibat menstruasi memang tidak selalu berbahaya, namun dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Jika mengalami gejala seperti kelelahan berkepanjangan, rasa lemas, nyeri dada, kulit pucat, suhu tubuh rendah, atau detak jantung yang tidak teratur, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah kadar zat besi menurun secara signifikan dan apakah diperlukan intervensi seperti perubahan pola makan, konsumsi suplemen zat besi, atau bahkan infus zat besi agar tubuh bisa pulih dan kembali berenergi.
Memantau kondisi kelelahan secara rutin sangat penting agar gejala tidak dibiarkan sampai menjadi masalah serius. Banyak perempuan yang terbiasa menoleransi kelelahan saat haid sehingga tanpa sadar membiarkan kondisi memburuk. Oleh karena itu, kesadaran terhadap perubahan tubuh selama menstruasi perlu ditingkatkan.
Di beberapa kasus, kelelahan berlebihan saat menstruasi bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius seperti endometriosis atau fibroid. Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan nyeri hebat yang memicu kelelahan parah. Gangguan tiroid, khususnya hipotiroidisme, juga dapat menyebabkan kelelahan saat haid. Meski kelelahan saat menstruasi cukup umum, tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Para dokter menyarankan agar segera berkonsultasi jika kelelahan terasa ekstrem, menstruasi sangat deras, atau muncul gejala anemia yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, dampak psikologis akibat kelelahan juga penting diperhatikan. Kelelahan parah sering kali disertai dengan perubahan mood yang tajam, seperti rasa sensitif berlebihan dan hilangnya minat terhadap hal-hal yang biasanya disukai. Kondisi ini bisa mengarah pada gangguan psikologis yang dikenal sebagai PMDD (premenstrual dysphoric disorder).
Jika kelelahan dan gangguan mood sudah mengganggu rutinitas, langkah bijak adalah mencari bantuan medis profesional. Penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup selama menstruasi. Menjaga kesehatan fisik dan mental selama haid sangat penting agar perempuan tetap merasa nyaman dan bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.
Simak Juga : Sunat Perempuan Dikecam: Tidak Punya Dasar Medis, Langgar Hak Anak