Net Protozo – Selain stevia, yang selama ini dikenal sebagai pemanis alami yang ramah bagi kesehatan, ada satu lagi pilihan pemanis alami yang semakin populer, yaitu buah lucuma. Buah ini berasal dari Amerika Selatan dan sudah digunakan sejak zaman kuno. Lucuma memiliki daging buah berwarna kuning hingga jingga dengan rasa manis yang menyerupai perpaduan antara ubi jalar, karamel, dan sirup maple.
Di lembah Andes, yang terletak di Peru dan Bolivia, lucuma sudah lama dijadikan pemanis alami. Bahkan, rasa buah ini menjadi favorit untuk es krim di wilayah tersebut. Kini, berkat rasanya yang lezat dan berbagai manfaat kesehatan, lucuma hadir dalam berbagai produk, mulai dari latte hingga camilan bar paleo.
Di negara-negara seperti Amerika Serikat, lucuma umumnya tersedia dalam bentuk bubuk halus berwarna kekuningan yang terbuat dari buah yang telah dikeringkan. Daya tarik utama lucuma terletak pada kandungan glikemiknya yang rendah dan nutrisi yang berlimpah. Buah ini kaya akan antioksidan, terutama karotenoid, yang memberi warna khas pada buah dan bermanfaat untuk kesehatan mata. Selain itu, lucuma mengandung berbagai nutrisi penting, seperti vitamin C, zat besi, seng, kalsium, kalium, dan serat makanan. Semua kandungan ini menjadikan lucuma bermanfaat untuk kesehatan usus, mata, dan sistem kekebalan tubuh.
Berbeda dengan gula rafinasi yang hanya mengandung kalori kosong, lucuma mengandung serat, vitamin, dan mineral yang membuatnya lebih bergizi. Menurut ahli gizi Scott Keatley, lucuma menawarkan manfaat lebih dari sekadar kalori kosong yang ditemukan pada gula meja.
Salah satu manfaat lucuma yang paling menarik adalah kemampuannya untuk membantu mengatur tekanan darah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS (USDA), satu sendok makan bubuk lucuma mengandung sekitar satu gram protein dan enam gram karbohidrat, sedangkan satu sendok makan gula putih mengandung 13 gram karbohidrat dan tidak mengandung protein. Selain itu, satu sendok makan lucuma hanya mengandung 30 kalori, jauh lebih sedikit dibandingkan gula yang mengandung 49 kalori. Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa berisiko bagi kesehatan jantung, namun lucuma tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis.
Penelitian menunjukkan bahwa polifenol yang terkandung dalam lucuma dapat membantu menghambat enzim pengubah angiotensin I (ACE), yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan dampaknya, kandungan vitamin B3 (niasin) dalam lucuma juga disebut-sebut dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko depresi. Hal ini menjelaskan mengapa Suku Maya menganggap lucuma sebagai simbol kesuburan dan khasiat penyembuhan.
Baca Juga : Traveling: Tips Sehat Menjaga Pola Makan saat Bepergian
Namun, meski banyak manfaatnya, lucuma tetap perlu dikonsumsi dengan bijak, mengingat buah ini berfungsi sebagai pemanis alami.
Selain manfaat tersebut, lucuma juga memiliki beberapa keuntungan lain bagi kesehatan. Mengutip WebMD, manfaat utama dari bubuk lucuma berasal dari kandungan antioksidannya yang melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas ini dihasilkan selama proses pencernaan dan dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti kanker. Selain itu, lucuma kaya akan serat, yang mendukung fungsi sistem pencernaan dengan baik.
Lucuma juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lucuma efektif dalam menghambat lonjakan gula darah dan hipertensi yang sering terjadi pada penderita diabetes. Buah ini mengandung lebih banyak karbohidrat kompleks, seperti pati dan serat, dibandingkan dengan karbohidrat sederhana yang mudah dicerna. Karbohidrat kompleks ini lebih sulit dicerna dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah, menjadikannya lebih aman bagi penderita diabetes.
Salah satu cara untuk menilai dampak suatu karbohidrat terhadap kadar gula darah adalah melalui indeks glikemik. Lucuma diklaim memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula biasa, yang berarti lebih baik dalam menjaga kestabilan kadar gula darah. Meskipun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan secara definitif, lucuma tetap menjadi pilihan yang lebih ramah bagi penderita diabetes.
Buah lucuma juga dikenal karena kemampuannya dalam mencegah sembelit. Kandungan serat tidak larut dalam lucuma membantu menambah volume tinja dan mempermudah proses pencernaan. Selain itu, karena kaya akan polifenol dan karotenoid, lucuma dapat membantu melindungi tubuh dari risiko kanker dan penyakit jantung.
Dengan berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan, lucuma menjadi pilihan pemanis alami yang semakin banyak digemari. Namun, seperti halnya dengan pemanis lainnya, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak agar tetap mendapatkan manfaat maksimal tanpa berlebihan.
Simak Juga : Mix & Match Makin Stylish: Warna Jilbab Andalan 2025