Net Protozo – Ketika kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi, risiko terbentuknya batu ginjal akibat asam urat meningkat. Penyakit ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis penyakit lainnya. Artikel ini akan membahas ciri-ciri, penyebab, serta cara mencegah terbentuknya batu ginjal akibat asam urat.
Batu asam urat terbentuk karena tingginya kadar asam urat dalam urine yang bersifat terlalu asam. Dibandingkan dengan batu ginjal lain yang lebih keras dan berkapur, batu asam urat memiliki beberapa ciri khas. Batu ini biasanya berwarna kekuningan hingga kecoklatan, berbeda dari batu ginjal kalsium yang cenderung keputihan. Teksturnya bisa halus tetapi dapat berkembang menjadi kristal tajam yang menyebabkan iritasi pada saluran kemih. Selain itu, jenis batu ini tidak terlihat pada pemeriksaan rontgen biasa sehingga dokter biasanya menggunakan CT scan atau USG untuk mendeteksinya.
Baca Juga : Hindari Kebiasaan Buruk di Pagi Hari untuk Hidup Lebih Produktif
Seseorang yang mengalami penyakit ini akibat asam urat dapat mengalami beberapa gejala yang mengganggu. Salah satu gejala yang umum adalah adanya darah dalam urine atau hematuria. Urine dapat tampak merah muda, kecoklatan, atau keruh akibat iritasi pada saluran kemih. Selain itu, nyeri hebat di punggung atau sisi tubuh dapat muncul dan menjalar ke perut bagian bawah serta selangkangan. Rasa nyeri ini sering kali datang secara tiba-tiba dan berulang. Mual serta muntah juga bisa terjadi akibat nyeri yang sangat intens. Gejala lainnya termasuk sering buang air kecil atau anyang-anyangan, yaitu keinginan untuk buang air kecil terus-menerus tetapi hanya sedikit urine yang keluar.
Pembentukan batu ginjal akibat asam urat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, seafood, serta minuman beralkohol yang dapat meningkatkan kadar asam urat. Kurangnya asupan cairan atau dehidrasi juga dapat membuat urine menjadi lebih pekat, sehingga mempercepat pembentukan kristal asam urat. Selain itu, obesitas dan diabetes dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memperburuk kondisi ini. Kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal kronis dan gangguan metabolisme, juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal akibat asam urat.
Untuk mencegah terbentuknya penyakit ini akibat asam urat, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan banyak minum air putih, setidaknya 2,5 hingga 3 liter per hari. Konsumsi air yang cukup membantu mengencerkan urine dan mencegah pembentukan kristal. Selain itu, penting untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan seafood. Menjaga berat badan ideal juga menjadi faktor penting karena obesitas dapat meningkatkan risiko kadar asam urat tinggi. Mengontrol asupan garam dan gula perlu dilakukan karena konsumsi berlebihan dapat memperburuk kondisi asam urat dan meningkatkan risiko batu ginjal. Jika kadar asam urat terlalu tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti allopurinol atau kalium sitrat untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
Jika dokter mencurigai adanya batu ginjal akibat asam urat, beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis. Tes darah dan urine digunakan untuk mengukur kadar asam urat dan mengevaluasi pH urine. Pemeriksaan dengan CT scan atau USG dilakukan untuk mendeteksi keberadaan batu ginjal yang tidak terlihat pada rontgen. Selain itu, tes urine 24 jam juga dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak asam urat yang dikeluarkan tubuh dalam sehari.
Jika batu ginjal berukuran kecil, biasanya dapat keluar sendiri dengan banyak minum air. Namun, jika batu terlalu besar atau menyebabkan penyumbatan, dokter dapat merekomendasikan prosedur medis seperti litotripsi atau ureteroskopi. Litotripsi adalah prosedur pemecahan batu menggunakan gelombang suara, sedangkan ureteroskopi dilakukan dengan alat khusus untuk mengangkat batu yang menyumbat saluran kemih.
Batu ginjal akibat asam urat memiliki ciri khas seperti warna kekuningan, tekstur halus atau berbentuk kristal tajam, dan sering kali tidak dapat dideteksi melalui rontgen. Gejala yang paling umum adalah nyeri hebat, hematuria, dan gangguan buang air kecil. Dengan menerapkan pola hidup sehat, konsumsi air yang cukup, serta menghindari makanan tinggi purin, risiko terbentuknya batu ginjal akibat asam urat dapat dikurangi. Jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Simak Juga : Natasha Rizky: Inspirasi Gaya Hijab Syar’i