Net Protozo – Masih banyak orangtua di Indonesia yang belum memahami autisme secara tepat. Bahkan, tidak sedikit yang mengira bahwa kondisi anak dengan gejala autisme disebabkan oleh hal mistis seperti guna-guna. Hal ini berdampak pada keterlambatan penanganan medis yang seharusnya bisa diberikan sejak dini. Alih-alih membawa anak ke dokter, beberapa orangtua justru memilih pengobatan tradisional atau pergi ke dukun.
Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, Hanna Dyahferi Anomasari, menyampaikan bahwa ia pernah menangani pasien anak berusia 8 hingga 9 tahun yang baru dibawa ke dokter. Ketika ditanya alasan keterlambatan tersebut, orangtua pasien mengatakan bahwa mereka lebih dulu percaya pada perkataan dukun atau orang-orang terdekat yang menyebut bahwa sang anak terkena guna-guna. Padahal, autisme bukanlah gangguan akibat mistis, melainkan kondisi medis yang membutuhkan penanganan profesional.
Fenomena ini sangat disayangkan, terutama jika orangtua sudah melihat tanda-tanda awal atau red flags autisme sejak dini, namun justru mencari bantuan ke tempat yang tidak sesuai. Lebih ironis lagi, pemahaman keliru ini tidak hanya terjadi pada orangtua dengan latar belakang pendidikan rendah. Menurut Hanna, ada pula orangtua dengan pendidikan tinggi seperti sarjana yang masih meyakini bahwa anak mereka diganggu hal gaib.
Autisme merupakan gangguan perkembangan saraf atau neurodevelopmental disorder yang memengaruhi kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak. Jika didiagnosis lebih awal dan mendapatkan terapi yang sesuai, perkembangan anak bisa jauh lebih baik. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting dalam menangani autisme secara efektif.
Dokter Hanna yang praktik di Surabaya menyampaikan bahwa semakin cepat anak mendapatkan intervensi, maka hasil terapi pun akan semakin optimal. Ia berharap informasi mengenai autisme, mulai dari gejala awal hingga tata laksana yang tepat, bisa semakin tersebar luas agar masyarakat tidak lagi salah paham.
Lebih lanjut, Hanna menekankan bahwa autisme bukanlah penyakit, apalagi akibat dari hal-hal mistis. Autisme adalah kondisi biologis yang bisa dideteksi dengan skrining sejak dini. Kini telah tersedia alat skrining yang bisa digunakan bahkan sejak anak berusia 16 bulan. Artinya, sebelum anak berusia dua tahun pun, skrining sudah bisa dilakukan.
Baca Juga : Jamu Anak: Atasi Perut Kembung dan Tambah Nafsu Makan
Menurut berbagai jurnal medis, rata-rata anak dengan autisme didiagnosis saat berusia 3,5 tahun. Namun, diagnosis bisa lebih lama pada mereka dengan gejala yang tergolong ringan. Ini membuat pentingnya peran orangtua dalam mengenali gejala lebih awal agar proses diagnosis dan terapi tidak terlambat.
Gejala autisme sendiri sangat beragam dan tidak mudah dikenali. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk lebih peduli terhadap perkembangan anak mereka, terutama jika menemukan gejala-gejala awal atau red flags. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan.
Pada usia 12 bulan, anak tidak merespons ketika namanya dipanggil. Di usia 14 bulan, anak tidak menunjukkan ketertarikan terhadap objek yang menarik baginya. Pada usia 18 bulan, anak tidak melakukan permainan pura-pura atau pretend play.
Secara umum, anak dengan autisme juga cenderung menghindari kontak mata dan lebih suka menyendiri. Mereka bisa mengalami keterlambatan bicara dan bahasa, serta kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan. Anak juga bisa mengulang kata atau frasa tertentu secara terus-menerus (echolalia), memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan, serta menunjukkan emosi yang mudah berubah.
Gejala lainnya termasuk ketertarikan obsesif pada hal tertentu, melakukan gerakan berulang seperti mengepakkan tangan (flapping), mengayun badan (rocking), atau memutar tubuh. Beberapa anak juga sangat sensitif terhadap suara, aroma, tekstur, atau sensasi tertentu.
Jika gejala-gejala ini terlihat, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, terutama yang berfokus pada tumbuh kembang. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, anak dengan autisme memiliki kesempatan untuk berkembang secara optimal.
Simak Juga : Alyssa Spischak: Putri Ustaz Derry Sulaiman yang Berhijab