Net Protozo – Asma adalah penyakit pernapasan yang dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Orangtua perlu mewaspadai beberapa gejala utama asma yang sering muncul pada anak. Dua gejala utama Asma pada anak yang perlu diperhatikan adalah batuk berulang dan napas berbunyi seperti peluit atau mengi. Menurut dr. Wahyuni Indrawati, Sp.A(K), seorang dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gejala ini merupakan indikasi yang sering ditemukan pada anak-anak yang menderita asma. Jika anak mengalami batuk yang berulang dan napas yang terdengar seperti peluit, orangtua sebaiknya waspada dan mempertimbangkan kemungkinan asma sebagai penyebabnya.
Pada anak-anak yang berusia di bawah lima tahun, infeksi saluran pernapasan lebih sering terjadi dibandingkan dengan anak yang lebih besar. Namun, jika anak sering mengalami batuk, terutama jika batuk tersebut terjadi setiap bulan, orangtua harus berhati-hati. Batuk yang terjadi dengan frekuensi tinggi bisa menjadi ciri khas dari gejala asma. Jika batuk terjadi terus-menerus, terutama dalam waktu yang lama, hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter.
Selain batuk yang berulang, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah batuk yang lebih parah pada malam hari. Anak yang pada siang hari dapat beraktivitas dengan normal namun mengalami batuk yang berat pada malam hingga dini hari harus mendapat perhatian khusus. Batuk malam hari yang parah ini bisa menjadi indikasi bahwa anak tersebut mengidap asma. Gejala ini muncul karena penyempitan saluran pernapasan akibat peradangan, yang biasanya lebih terasa pada malam hari.
Gejala lain yang dapat muncul adalah sesak napas. Anak yang mengalami kesulitan bernapas atau merasa tertekan pada dada juga bisa menunjukkan tanda-tanda asma. Sesak napas terjadi karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan, yang menyebabkan udara sulit untuk masuk dan keluar dengan lancar. Selain sesak napas, anak juga bisa merasa nyeri pada bagian dada akibat peradangan di saluran pernapasan.
Baca Juga : Matcha dan Green Tea: Perbedaan, Manfaat, dan Cara Konsumsi
Faktor risiko juga mempengaruhi kemungkinan anak untuk mengidap asma. Salah satu faktor penting adalah riwayat keluarga, terutama riwayat alergi. Anak yang memiliki orangtua dengan riwayat alergi memiliki peluang lebih besar untuk mengalami asma. Jika salah satu orangtua, baik ayah atau ibu, memiliki riwayat alergi, peluang anak untuk mengalami asma adalah sekitar 40 persen. Namun, jika kedua orangtua memiliki riwayat alergi, kemungkinan anak mengalami asma bisa mencapai 60 hingga 80 persen. Sebaliknya, anak yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki riwayat alergi memiliki peluang lebih kecil, yaitu sekitar 20 persen.
Namun, alergi tidak selalu berarti asma. Alergi adalah kondisi yang dapat menyebabkan berbagai reaksi tubuh, dan tidak semua alergi berkembang menjadi asma. Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui riwayat penyakit alergi lainnya dalam keluarga, terutama yang melibatkan ayah dan ibu. Memahami riwayat kesehatan keluarga sangat penting dalam memprediksi kemungkinan anak mengidap asma atau penyakit alergi lainnya.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga berperan besar dalam memicu asma pada anak. Polusi udara, paparan asap rokok, bahan kimia tertentu, serta alergen seperti serbuk sari, bulu binatang, debu, tungau, jamur, dan serbuk kayu bisa memicu timbulnya gejala asma. Anak yang terpapar dengan faktor-faktor ini lebih rentan mengalami gejala asma. Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan juga bisa memicu munculnya gejala asma, terutama pada anak yang sudah memiliki kecenderungan terhadap penyakit ini.
Faktor lain yang dapat memperburuk kondisi asma adalah aktivitas fisik yang intens, kondisi cuaca yang ekstrem, stres, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan lingkungan sekitar anak dan memastikan mereka tidak terpapar pada pemicu asma yang dapat memperburuk kondisinya.
Mengenali gejala asma sejak dini sangat penting untuk pengelolaan penyakit ini. Orangtua yang menyadari adanya gejala asma pada anak-anak mereka dapat segera membawa anak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan diagnosis yang tepat, asma dapat dikelola dengan baik sehingga anak dapat tetap beraktivitas dengan nyaman dan aman.
Simak Juga : Robot Kecil Ini Jadi Sahabat Baru untuk Difabel