Net Protozo – Penyakit ginjal tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat dialami oleh remaja. Kasus gangguan ginjal pada usia muda semakin meningkat akibat gaya hidup yang tidak sehat. Menurut dr. Donnie Lumban Gaol, Sp.PD-KGH dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap risiko penyakit ginjal. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memahami penyebab, gejala, serta langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit ini.
Banyak remaja yang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari mereka dapat memengaruhi kesehatan ginjal. Pola makan yang tinggi karbohidrat dan konsumsi garam berlebihan menjadi salah satu penyebab utama gangguan ginjal. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi. Ketiga kondisi tersebut dapat merusak fungsi ginjal secara perlahan.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa penyakit ginjal mulai banyak ditemukan pada individu berusia di atas 15 tahun. Kondisi ini menjadi bukti bahwa pola hidup yang tidak sehat dapat mempercepat munculnya gangguan ginjal. Oleh karena itu, sangat penting bagi remaja untuk mulai menerapkan pola hidup sehat sejak dini.
Baca Juga : Jennifer Coppen dan Aisar Khaled Berbagi Sembako di Bulan Ramadan
Penyakit ginjal sering kali berkembang tanpa menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal. Hal ini menyebabkan banyak orang baru menyadari kondisi mereka ketika ginjal sudah mengalami kerusakan yang signifikan. Ketika fungsi ginjal menurun lebih dari 90 persen, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain lemas, mudah lelah, mual, muntah, sesak napas, pembengkakan pada kaki, dan penurunan jumlah urine.
Menurut dr. Donnie, jika seseorang sudah mengalami gejala-gejala tersebut, maka kondisi ginjalnya telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi hal yang sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan sebelum terjadi komplikasi yang lebih serius.
Mendeteksi penyakit ginjal sejak dini dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut. Pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes. Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi tes darah untuk mengetahui kadar ureum dan kreatinin, serta tes urine untuk mendeteksi kemungkinan kebocoran ginjal.
Selain itu, banyak orang mengira bahwa nyeri di area pinggang selalu berkaitan dengan gangguan ginjal. Padahal, nyeri tersebut bisa saja disebabkan oleh masalah pada tulang belakang atau otot. Namun, jika seseorang mengalami kencing berdarah atau terasa perih saat buang air kecil, maka hal tersebut bisa menjadi tanda adanya infeksi saluran kemih yang perlu segera ditangani.
Mencegah penyakit ginjal dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Remaja perlu mengurangi konsumsi garam dan makanan tinggi karbohidrat yang dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes. Menjaga berat badan ideal juga menjadi faktor penting dalam mencegah gangguan ginjal.
Menghindari makanan cepat saji yang tinggi kandungan natrium dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Selain itu, memastikan asupan air putih yang cukup setiap hari dapat membantu ginjal bekerja lebih optimal dalam menyaring racun. Olahraga secara rutin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan ginjal.
Tidak kalah penting, remaja sebaiknya memantau tekanan darah dan kadar gula darah secara berkala. Dengan begitu, mereka dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka lebih awal dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Menjaga pola hidup sehat sejak dini adalah investasi terbaik untuk kesehatan ginjal di masa depan.
Simak Juga : Pola Tidur: Cara Mengaturnya Saat Puasa agar Tetap Produktif