Net Protozo – Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa jalan kaki selama 11 menit setiap hari mampu menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga kematian dini. Temuan ini menjadi sorotan karena membuktikan bahwa menjaga kesehatan tidak selalu memerlukan olahraga berat atau waktu yang lama. Penelitian ini mematahkan anggapan bahwa manfaat aktivitas fisik hanya bisa diraih jika dilakukan dalam durasi panjang dan dengan intensitas tinggi.
Penelitian yang dimuat dalam British Journal of Sports Medicine ini merupakan hasil analisis dari 196 studi ilmiah yang melibatkan lebih dari 30 juta partisipan di seluruh dunia. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas fisik berdurasi 75 menit per minggu sekitar 11 menit per hari sudah cukup memberikan perlindungan signifikan terhadap berbagai risiko kesehatan, termasuk penyakit jantung dan kanker. Bahkan, jalan kaki singkat saja sudah menunjukkan manfaat nyata jika dilakukan secara konsisten.
Salah satu penulis studi, Dr. Soren Brage, menyebut bahwa temuan ini merupakan kabar baik bagi mereka yang kesulitan memenuhi rekomendasi 150 menit aktivitas fisik per minggu. Menurutnya, manfaat besar bisa tetap diperoleh meskipun seseorang hanya mampu melakukan aktivitas sedang dalam waktu singkat. Ini memberikan harapan dan motivasi baru untuk tetap aktif meski dengan jadwal yang padat atau keterbatasan fisik tertentu.
Baca Juga : Brain Fog Akibat Polusi Rumah, Jangan Anggap Remeh!
Temuan ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang juga menyoroti pentingnya aktivitas ringan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah studi yang diterbitkan di Circulation menyebutkan bahwa bahkan aktivitas ringan seperti berkebun atau membersihkan rumah selama beberapa menit saja bisa berdampak positif terhadap kesehatan jantung. Ini menunjukkan bahwa setiap bentuk gerakan fisik memiliki nilai penting dalam pencegahan penyakit kronis.
Penelitian lainnya menegaskan bahwa 75 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 17 persen, risiko kanker sebesar 7 persen, dan risiko kematian dini sebesar 23 persen. Temuan ini menggambarkan bahwa manfaat olahraga bersifat kumulatif dan tidak harus dilakukan dalam satu sesi panjang. Setiap menit yang dihabiskan untuk bergerak dapat memberikan dampak positif, terlebih jika menjadi kebiasaan harian.
Menurut Dr. Leandro Garcia, aktivitas fisik tidak selalu harus berupa olahraga formal. Jalan kaki ke tempat kerja, bersepeda ke sekolah, atau bermain dengan anak-anak juga termasuk dalam aktivitas yang bermanfaat. Kegiatan harian yang sederhana dapat diubah menjadi peluang untuk menjaga kesehatan apabila dilakukan dengan kesadaran dan tujuan yang jelas.
Selain baik untuk jantung, jalan kaki juga membawa banyak manfaat tambahan. Aktivitas ini membantu menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan, meningkatkan suasana hati, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Karena merupakan bentuk olahraga berdampak rendah, jalan kaki cocok untuk hampir semua orang, tanpa perlu peralatan khusus atau biaya tambahan.
Dr. James Woodcock, salah satu peneliti lainnya, menambahkan bahwa meskipun aktivitas ringan hanya dilakukan selama 10 menit sehari, manfaatnya tetap besar. Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah menjaga konsistensi, karena efek perlindungan terhadap kesehatan akan terasa seiring waktu. Bahkan langkah kecil dapat membawa perubahan besar jika dilakukan terus-menerus.
Untuk menerapkan gaya hidup aktif, mulailah dengan menetapkan target jalan kaki setidaknya 11 menit setiap hari. Coba integrasikan kebiasaan sederhana ke dalam rutinitas harian, seperti memilih tangga daripada lift, berjalan kaki saat belanja, atau membersihkan rumah sendiri. Pilih aktivitas yang disukai agar tetap menyenangkan, seperti berkebun, menari, atau yoga.
Ajak keluarga dan teman untuk ikut serta agar kegiatan lebih seru dan memotivasi. Ingatlah bahwa kesehatan jantung tidak hanya dipengaruhi oleh olahraga berat, tetapi juga oleh kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Langkah sederhana hari ini bisa menjadi investasi besar untuk masa depan yang lebih sehat.
Simak Juga : Infeksi Bintik Putih di Tenggorokan, Apa Penyebabnya?