Net Protozo – Implan payudara telah menjadi salah satu prosedur bedah kosmetik yang semakin populer di kalangan wanita modern. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan ukuran atau memperbaiki bentuk payudara, memberikan kepercayaan diri bagi banyak orang. Namun, di balik hasil estetika yang menarik, terdapat sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan.
Implan payudara adalah prosedur bedah kosmetik yang melibatkan pemasangan kantong berisi silikon atau saline (larutan garam steril) di bawah jaringan payudara atau otot dada. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk memperbesar payudara (augmentasi), memperbaiki asimetri, atau sebagai bagian dari rekonstruksi payudara pasca-mastektomi.
“Simak Juga: Tidak Menggunakan Gigi Palsu Usai Cabut Gigi, Apa Dampaknya?”
Ada dua jenis implan utama yang sering digunakan:
Banyak wanita merasa lebih percaya diri setelah mendapatkan hasil yang sesuai harapan.
Implan dapat membantu menciptakan keseimbangan proporsi tubuh, terutama bagi mereka yang merasa payudaranya terlalu kecil.
Prosedur ini sering menjadi bagian dari pemulihan fisik dan emosional setelah pengangkatan payudara akibat kanker.
Meskipun menawarkan manfaat, implan payudara juga memiliki risiko yang perlu dipahami, seperti:
Risiko infeksi atau komplikasi seperti hematoma (penumpukan darah) dapat terjadi pasca operasi.
Ini adalah kondisi di mana jaringan parut di sekitar implan mengeras, menyebabkan rasa tidak nyaman atau deformasi bentuk.
Meski jarang, implan dapat pecah atau bocor, terutama jika sudah digunakan selama bertahun-tahun.
Beberapa wanita melaporkan gejala seperti kelelahan, nyeri otot, dan gangguan autoimun yang dikaitkan dengan implan payudara.
Implan tidak dirancang untuk bertahan seumur hidup. Operasi ulang mungkin diperlukan untuk mengganti atau memperbaiki implan yang bermasalah.
Sebelum menjalani prosedur implan payudara, konsultasikan dengan dokter spesialis bedah plastik bersertifikasi. Diskusikan tujuan Anda, jenis implan yang sesuai, serta risiko yang mungkin dihadapi. Pastikan Anda memahami bahwa hasil estetika tidak selalu sempurna dan setiap individu memiliki respon tubuh yang berbeda.
“Baca Juga: Merawat Kulit Wajah dengan Rajin Facial”