Net Protozo – Ibu hamil yang sedang merencanakan kehamilan perlu memperhatikan kesiapan fisik selain mental dan finansial. Pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan sangat penting untuk memastikan kondisi tubuh ibu dalam keadaan optimal. Menurut dr. Ruswantriani, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RS EMC Sentul, pemeriksaan prakehamilan bertujuan untuk mengurangi risiko keguguran dan bayi lahir dengan cacat. Pemeriksaan ini juga membantu dokter merancang program kehamilan yang tepat sesuai kondisi ibu hamil dan pasangannya.
Salah satu pemeriksaan yang direkomendasikan adalah tes darah. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit genetik yang dapat diwariskan kepada bayi. Jika calon ibu terbukti memiliki riwayat penyakit genetik, dokter dapat memberikan solusi serta menyusun program kehamilan yang aman. Deteksi dini melalui tes darah memungkinkan pencegahan terhadap kelainan bawaan pada bayi yang bisa berdampak jangka panjang.
Baca Juga : Tuberkulosis Masih Menjadi Tantangan Kesehatan Nasional
Selain itu, tes gula darah juga penting dilakukan, terutama bagi calon ibu yang memiliki riwayat diabetes atau mengalami obesitas. Diabetes pada masa kehamilan dapat memengaruhi kondisi janin. Bayi dari ibu yang menderita diabetes berisiko mengalami gula darah rendah saat lahir hingga kematian dalam kandungan. Tes ini membantu dokter memastikan kadar gula dalam darah berada dalam batas normal sebelum memulai program kehamilan. Pencegahan sejak awal mampu menekan risiko komplikasi selama kehamilan.
Pemeriksaan selanjutnya yang juga penting adalah tes infeksi menular seksual atau STI. Tes ini berfungsi untuk mendeteksi penyakit menular seksual seperti HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C. Infeksi ini tidak hanya menyulitkan proses kehamilan tetapi juga membahayakan kesehatan janin. Dengan melakukan tes ini, calon ibu dapat memperoleh pengobatan atau penanganan yang sesuai sebelum memulai program hamil. Deteksi dini terhadap infeksi menular dapat mencegah penularan kepada bayi.
Tidak kalah penting, calon ibu juga disarankan menjalani tes TORCH, yaitu singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus. Virus-virus ini sangat berbahaya bagi janin karena dapat menyebabkan keguguran atau cacat bawaan. Pemeriksaan TORCH membantu mengetahui apakah calon ibu memiliki kekebalan terhadap virus tersebut. Jika belum, dokter dapat menyarankan tindakan pencegahan, seperti vaksinasi atau pengobatan sebelum memulai kehamilan.
Pemeriksaan lain yang juga perlu dilakukan adalah Pap smear, yang berfungsi mendeteksi keberadaan virus HPV penyebab kanker serviks. Jika melalui tes ini ditemukan adanya infeksi HPV atau kelainan pada rahim dan vagina, penanganan bisa dilakukan lebih awal. Dengan begitu, program kehamilan dapat berjalan lebih aman dan risiko terhadap kesehatan ibu serta janin dapat ditekan.
Tes berikutnya adalah pemeriksaan fungsi tiroid, yang sangat dianjurkan bagi calon ibu, terlebih jika memiliki riwayat gangguan tiroid. Masalah pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan memperbesar risiko keguguran, kelahiran prematur, serta gangguan perkembangan otak janin. Pemeriksaan tiroid memberikan gambaran mengenai kondisi hormon dalam tubuh yang berkaitan erat dengan kesuburan dan kesehatan kandungan.
Melakukan berbagai tes kesehatan sebelum kehamilan merupakan investasi penting bagi calon ibu dan calon bayi. Pemeriksaan ini tidak hanya membantu mengidentifikasi potensi masalah sejak dini, tetapi juga menjadi bentuk kesiapan fisik dan medis sebelum memulai proses kehamilan. Dengan hasil pemeriksaan yang lengkap, dokter dapat menyusun langkah terbaik agar kehamilan berjalan lancar dan bayi lahir dalam keadaan sehat. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi setiap calon ibu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan dan melakukan tes kesehatan yang diperlukan sebelum merencanakan kehamilan.
Simak Juga : Desquamative Gingivitis: Penyakit Gusi Langka yang Menyakitkan