Net Protozo – Hukum sikat gigi saat berpuasa sering menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan bagian dari ajaran agama, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi yang melarang seseorang masuk masjid setelah makan bawang karena aromanya yang tidak sedap. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan mulut, terutama saat menjalankan ibadah.
Terkait dengan menggosok gigi saat berpuasa, sering muncul pertanyaan mengenai hukumnya. Nasaruddin menjelaskan bahwa menggosok gigi saat berpuasa diperbolehkan selama tidak ada air atau pasta gigi yang masuk ke tenggorokan. Ia menambahkan bahwa jika mulut terasa sangat bau sebelum pergi ke masjid, maka menyikat gigi diperbolehkan asalkan dilakukan dengan hati-hati agar tidak membatalkan puasa. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan edukasi dan layanan kesehatan gigi serta mulut yang berlangsung di Masjid Istiqlal pada 23 Maret 2025.
Dari sisi medis, menjaga kesehatan gigi dan mulut selama bulan Ramadhan menjadi hal yang sangat penting. Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, drg. Usman Sumantri, menekankan pentingnya menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang tepat. Waktu yang dianjurkan untuk menyikat gigi adalah setelah sahur dan sebelum tidur. Kebiasaan ini bertujuan untuk mencegah timbulnya berbagai masalah gigi dan mulut, terutama saat berpuasa.
Baca Juga : Gigi Sensitif dan Dampaknya terhadap Kesehatan Psikologis
Saat menjalankan ibadah puasa, gigi dan mulut lebih rentan terhadap berbagai masalah, khususnya bau mulut. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya produksi air liur akibat asupan cairan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa. Kondisi ini menyebabkan rongga mulut menjadi kering, sehingga bakteri penyebab bau mulut dapat berkembang lebih cepat. Selain itu, sisa makanan yang menumpuk di sela-sela gigi setelah sahur juga dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang berkontribusi pada permasalahan gigi dan mulut.
Makanan yang melekat pada gigi dalam waktu lebih dari delapan jam akan mengalami fermentasi oleh bakteri. Proses ini menghasilkan zat asam yang dapat merusak lapisan gigi. Jika kebersihan gigi dan mulut tidak dijaga dengan baik, maka dapat menyebabkan gigi berlubang serta bau mulut yang tidak sedap. Kondisi ini tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan, terutama saat sedang menjalankan ibadah puasa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut selama bulan Ramadhan harus terus disosialisasikan. Banyak orang yang merasa khawatir dengan masalah bau mulut saat berpuasa. Sehingga pemahaman mengenai perawatan kesehatan gigi dan mulut perlu diperkuat agar ibadah tetap terasa nyaman.
Sebagai bentuk komitmen dalam membantu masyarakat menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pepsodent berkolaborasi dengan Masjid Istiqlal dalam program edukasi dan pemeriksaan gigi bertajuk ‘Ramadan Berbagi BerkaHHH, Mulut dan Hati Adem’. Dalam program ini, masyarakat diberikan pemahaman tentang pentingnya menyikat gigi dua kali sehari, terutama selama bulan puasa. Selain itu, program ini juga menyediakan layanan perawatan gigi gratis dan santunan bagi yang membutuhkan.
Pada bulan Ramadhan 2025, 2,5 persen dari keuntungan hasil penjualan Pepsodent Herbal, Pepsodent Siwak, dan Pepsodent Siwak Habbatussauda akan didonasikan kepada 1.500 anak yatim yang bekerjasama dengan Masjid Istiqlal. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung kesejahteraan anak-anak yang membutuhkan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama menjalankan ibadah puasa.
Dengan adanya edukasi serta inisiatif sosial seperti ini, diharapkan umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman tanpa harus khawatir dengan masalah bau mulut maupun gangguan kesehatan gigi lainnya. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi dan menjaga pola makan yang sehat agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga sepanjang bulan suci Ramadhan.
Simak Juga : Ustadz Adi Hidayat: Mengapa Perempuan Harus Berjilbab?