Net Protozo – Ginjal sehat merupakan salah satu organ vital dalam tubuh yang berfungsi untuk menyaring limbah, mengatur keseimbangan cairan, serta menjaga kadar elektrolit dalam darah. Menjaga kesehatan ginjal sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit yang dapat mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. Dokter spesialis penyakit dalam, Anindia Larasati, menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara untuk menilai kesehatan ginjal, baik secara sederhana maupun melalui pemeriksaan laboratorium.
Salah satu cara termudah untuk mengenali kondisi ginjal adalah dengan memperhatikan warna urine. Ginjal yang sehat akan menghasilkan urine berwarna kuning jernih, tidak terlalu pekat, tidak keruh, dan tidak berbusa. Warna urine yang normal menunjukkan bahwa tubuh memiliki cukup cairan dan proses penyaringan limbah dalam ginjal berjalan dengan baik. Selain itu, jumlah urine yang dikeluarkan juga menjadi indikator. Jumlah yang terlalu sedikit atau terlalu banyak bisa menjadi tanda adanya gangguan pada fungsi ginjal.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Meningkat di Negara Tetangga: Indonesia Diminta Waspada dan Siap Siaga
Namun, meskipun warna dan jumlah urine dapat memberikan gambaran awal, pemeriksaan laboratorium tetap menjadi metode utama untuk mengevaluasi kesehatan ginjal secara menyeluruh. Pemeriksaan seperti kadar ureum dan kreatinin dalam darah menjadi indikator penting untuk mengetahui sejauh mana ginjal mampu membuang limbah dari tubuh. Kedua zat ini biasanya meningkat jika fungsi ginjal menurun.
Parameter lain yang digunakan dalam pemeriksaan adalah laju filtrasi glomerulus atau eGFR. Nilai eGFR yang berada di atas 90 menunjukkan bahwa ginjal masih bekerja secara optimal. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi gangguan ginjal bahkan sebelum gejala klinis muncul. Selain itu, dokter Anindia juga menekankan pentingnya memantau kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida karena ginjal memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan zat-zat tersebut.
Tekanan darah juga menjadi salah satu indikator penting untuk menilai fungsi ginjal. Ginjal yang sehat biasanya membantu menjaga kestabilan tekanan darah. Jika seseorang memiliki tekanan darah di bawah 140/90 mmHg tanpa mengonsumsi obat hipertensi, hal ini bisa menjadi tanda bahwa fungsi ginjalnya masih baik. Sebaliknya, tekanan darah yang tinggi secara terus-menerus dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan menyebabkan penurunan fungsi secara bertahap.
Selain memahami ciri ginjal yang sehat, penting juga untuk mengetahui tanda ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. Dokter Anindia membagi kondisi ini ke dalam dua kategori, yaitu gagal ginjal akut dan penyakit ginjal kronik. Gagal ginjal akut biasanya terjadi secara mendadak, bahkan dalam waktu kurang dari dua hari. Kondisi ini kerap kali disebabkan oleh dehidrasi berat, muntah berkepanjangan, atau diare. Apabila ditangani dengan cepat dan tepat, fungsi ginjal masih bisa kembali seperti semula.
Berbeda dengan kondisi akut, penyakit ginjal kronik (PGK) berkembang secara perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu lama, minimal tiga bulan. Masalahnya, penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala berarti sehingga banyak pasien baru menyadarinya setelah melakukan pemeriksaan rutin. Oleh karena itu, dokter menyarankan agar masyarakat secara berkala melakukan pengecekan fungsi ginjal, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti penderita diabetes, hipertensi, atau riwayat keluarga dengan gangguan ginjal.
Menjaga pola hidup sehat dengan asupan cairan yang cukup, makanan bergizi, dan olahraga teratur dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Pemeriksaan secara berkala juga sangat disarankan untuk mendeteksi gangguan sejak dini. Dengan demikian, risiko kerusakan ginjal yang lebih parah bisa diminimalkan dan kualitas hidup tetap terjaga.
Simak Juga : Apa Arti Sakit Perut Setelah Makan Daging Kambing atau Sapi?