Net Protozo – Gigi bungsu merupakan gigi geraham ketiga yang biasanya tumbuh di usia akhir remaja atau bahkan hingga usia 30-an. Namun, tidak semua orang mengalami pertumbuhan gigi bungsu secara normal. Pada beberapa kasus, gigi ini tidak tumbuh sempurna atau terhambat. Kondisi ini dikenal sebagai impaksi gigi, yakni ketika gigi bungsu tidak mendapat cukup ruang untuk tumbuh secara lurus dan akhirnya tumbuh miring atau menyamping ke arah gigi sebelahnya.
Impaksi gigi bisa terjadi tanpa disadari dan baru menimbulkan gejala saat kondisinya memburuk. Menurut drg. Faulina, spesialis bedah mulut dari RS EMC Tangerang, posisi gigi bungsu yang tumbuh miring bahkan seperti “berbaring” dapat memberikan tekanan pada gigi lain, menimbulkan rasa sakit, dan memicu komplikasi.
Ada beberapa penyebab umum mengapa impaksi gigi bisa terjadi. Pertama, ukuran rahang yang terlalu kecil membuat gigi bungsu tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh. Kedua, gigi-gigi lain yang tumbuh tidak beraturan dapat menghalangi jalur pertumbuhan gigi bungsu. Ketiga, gigi susu yang terlambat tanggal bisa menghalangi kemunculan gigi tetap di bawahnya.
Baca Juga : Berhenti Merokok Untuk Masa Depan Indonesia Sehat
Seiring waktu, gigi yang mengalami impaksi bisa menjadi tempat berkumpulnya sisa makanan dan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan baik, hal ini bisa memicu peradangan dan infeksi pada gusi. Beberapa gejala umum dari impaksi gigi antara lain bau mulut yang tidak sedap, nyeri atau bengkak pada gusi, dan sakit kepala berkepanjangan. Rasa sakit juga bisa muncul saat menggigit atau mengunyah makanan. Dalam beberapa kasus, muncul celah antara gigi bungsu dengan gigi di sebelahnya, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening di bagian leher.
Mengatasi impaksi gigi harus dilakukan secara tepat agar tidak menimbulkan masalah jangka panjang. Jika gejala dan keluhan terus berulang, dokter biasanya akan menyarankan pencabutan gigi bungsu. Prosedur ini dilakukan melalui tindakan operasi oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.
Namun, sebelum sampai pada tindakan operasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat impaksi gigi. Salah satunya adalah dengan mengompres bagian yang terasa nyeri menggunakan es batu. Kompres dingin ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan memberikan efek mati rasa sementara di area yang sakit.
Selain itu, berkumur dengan air garam hangat juga bisa menjadi cara alami untuk meredakan nyeri. Air garam dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi di dalam mulut. Lakukan kumur-kumur ini beberapa kali sehari untuk menjaga kebersihan mulut dan mengurangi peradangan.
Jika rasa sakit yang dirasakan cukup parah, penderita bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen. Obat ini akan membantu meredakan peradangan dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih nyaman. Meski begitu, penggunaan obat ini hanya bersifat sementara dan tidak menggantikan perawatan utama.
Untuk mencegah impaksi gigi sejak dini, penting untuk melakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter. Pemeriksaan rontgen bisa membantu mengetahui posisi gigi bungsu sebelum menimbulkan masalah. Dengan deteksi dini, tindakan pencegahan atau perawatan dapat dilakukan lebih awal sebelum gejala menjadi lebih parah.
Gigi bungsu memang tidak selalu menimbulkan masalah, tetapi bila sudah mengalami impaksi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Penanganan yang tepat akan mencegah infeksi, nyeri berkepanjangan, serta kerusakan pada gigi lain yang berdekatan. Jaga kebersihan mulut dan jangan abaikan keluhan sekecil apa pun, karena kesehatan gigi merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Simak Juga : Seberapa Bahayakah Black Mold (Jamur Hitam) di Ruangan?