Net Protozo – Mengenali gejala stroke sejak awal sangat penting untuk mencegah dampak serius yang bisa terjadi. Stroke merupakan kondisi kegawatan medis yang dapat menyebabkan kecacatan permanen bahkan kematian jika tidak ditangani segera. Dokter spesialis neurologi RS EMC Cikarang, Poek Denny Purbawijaya, menjelaskan bahwa salah satu metode sederhana untuk mengenali tanda stroke adalah dengan metode FAST.
Metode FAST merupakan singkatan dari Face drooping, Arm weakness, Speech difficulty, dan Time to call emergency. Pertama, perhatikan apakah satu sisi wajah tampak menurun atau tidak simetris saat tersenyum. Kedua, angkat kedua lengan dan lihat apakah salah satu lengan tampak lebih lemah atau jatuh. Ketiga, periksa kemampuan berbicara. Jika terdapat kesulitan berbicara, ucapan menjadi pelo, atau tidak bisa mengulang kalimat sederhana, ini merupakan tanda yang perlu diwaspadai. Terakhir, jika ketiga tanda tersebut muncul, segera hubungi layanan darurat medis. Penanganan cepat sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan otak lebih lanjut.
Baca Juga : Gejala Gonore pada Perempuan Kerap Tak Disadari
Selain metode FAST, terdapat beberapa gejala lain yang juga perlu diwaspadai. Gejala tersebut antara lain kebingungan secara tiba-tiba, gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata, hilangnya keseimbangan atau koordinasi tubuh, sakit kepala hebat secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas, serta mati rasa mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
Stroke adalah gangguan pada aliran darah ke otak, yang dapat disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Saat aliran darah ke otak terganggu, sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga dapat mati dalam hitungan menit. Kerusakan otak ini bisa berdampak permanen dan tingkat keparahannya tergantung pada lokasi serta jenis stroke yang terjadi.
Secara umum, stroke dibagi menjadi tiga jenis. Pertama, stroke iskemik yang terjadi akibat sumbatan pembuluh darah otak, biasanya disebabkan oleh gumpalan darah. Jenis ini merupakan bentuk stroke yang paling sering terjadi. Kedua, stroke hemoragik yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Kondisi ini meningkatkan tekanan di dalam otak dan bisa sangat mengancam jiwa. Biasanya, penyebab utama dari stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Ketiga, Transient Ischemic Attack atau TIA, sering disebut “mini stroke”, terjadi karena aliran darah ke otak terhambat secara sementara. Meskipun gejalanya hilang dalam waktu singkat, TIA adalah peringatan akan kemungkinan terjadinya stroke yang lebih berat.
Stroke tidak hanya menyebabkan gangguan sementara tetapi juga dapat mengakibatkan dampak jangka panjang yang serius. Beberapa bahaya yang dapat muncul setelah stroke adalah disabilitas permanen seperti kelumpuhan, gangguan bicara, serta kehilangan kontrol terhadap fungsi tubuh. Selain itu, stroke juga dapat menyebabkan gangguan kognitif seperti penurunan daya ingat, perubahan perilaku, dan depresi. Kerusakan pada pusat bicara dan menelan juga umum terjadi, yang berisiko menyebabkan kesulitan makan dan tersedak. Stroke juga meningkatkan risiko komplikasi lain seperti infeksi paru, luka tekan, dan pembekuan darah. Jika tidak segera ditangani, stroke bisa menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Untuk mencegah stroke, diperlukan upaya menjaga pola hidup sehat dan mengendalikan kondisi medis yang mendasari. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengontrol tekanan darah, karena hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke. Selain itu, penderita diabetes dan kolesterol tinggi harus mengikuti pengobatan dan diet yang sesuai. Menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga sangat disarankan, karena kedua zat ini dapat merusak pembuluh darah. Olahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan sehat yang rendah lemak jenuh dan garam juga penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung. Mengelola stres melalui meditasi atau aktivitas relaksasi juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah.
Dokter Poek menekankan bahwa jika seseorang menunjukkan gejala stroke, segera cari bantuan medis dan jangan menunda penanganan. Penanganan stroke paling efektif jika dilakukan dalam waktu tiga jam sejak gejala pertama muncul. Kewaspadaan, kecepatan tindakan, dan gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk melawan ancaman stroke.
Simak Juga : Wanita Australia Meninggal Dunia akibat Overdosis Kafein