Net Protozo – Bagi sebagian orang, bangun dan memulai hari terasa sangat berat, bahkan seperti beban yang tidak tertanggungkan. Kondisi ini bukanlah tanda kemalasan, melainkan salah satu gejala nyata dari depresi. Sayangnya, depresi sering disalahartikan sebagai kurang semangat atau sikap tidak bersyukur, padahal kenyataannya jauh lebih kompleks dan serius.
Menurut psikolog Ratih Zulhaqqi, depresi bukan sekadar rasa malas atau keengganan untuk beraktivitas. Depresi merupakan kondisi mental yang serius, yang membuat hal-hal sederhana seperti bangun dari tempat tidur menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Bahkan, bagi mereka yang sedang mengalami fase kambuh atau relapse, membuka mata saja bisa menjadi tantangan besar. Hal ini menunjukkan betapa beratnya beban yang dirasakan oleh penderita depresi.
Gejala lain yang sering muncul pada orang dengan depresi antara lain keinginan untuk terus tidur, menjauh dari interaksi sosial, serta cenderung mengurung diri. Mereka juga sering merasa kelelahan dan tidak memiliki energi, meskipun sudah cukup istirahat. Kondisi ini sering kali sulit dipahami oleh orang-orang yang tidak mengalami masalah kesehatan mental, sehingga seringkali mereka dianggap hanya bersikap malas atau pemalas.
Ratih menjelaskan bahwa energi yang rendah pada penderita depresi bukan hanya soal fisik, tetapi juga secara emosional mereka benar-benar merasa sangat lemah. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk melakukan aktivitas paling sederhana, bahkan mengangkat tubuh untuk duduk saja terasa berat dan melelahkan.
Baca Juga : Porsi Makan Ideal dan Meningkatkan Nafsu Makan Lansia
Saat seseorang menunjukkan gejala-gejala tersebut, sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan bantuan dari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater. Bantuan profesional sangat dibutuhkan untuk membantu mengembangkan mekanisme pertahanan diri yang sehat. Contohnya adalah mengajarkan teknik regulasi emosi dan manajemen persepsi yang membantu penderita depresi untuk menghadapi tekanan hidup secara lebih baik.
Terapi yang biasa digunakan untuk menangani depresi adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Terapi ini bertujuan membantu individu dengan depresi belajar mengubah cara pandang mereka terhadap situasi dan tekanan yang mereka hadapi. Dengan cara ini, penderita dapat mulai membangun pola pikir yang lebih sehat dan positif, yang mendukung proses penyembuhan mereka.
Namun, di masyarakat masih banyak stigma negatif yang melekat terhadap mereka yang mengalami masalah kesehatan mental. Seringkali, keluhan tentang kelelahan mental dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan atau hanya sebagai “drama.” Perubahan perilaku yang dialami penderita kerap disalahartikan sebagai bentuk pencarian perhatian semata. Sikap tidak peka dan stigma sosial semacam ini justru membuat penderita semakin merasa terisolasi dan enggan mencari bantuan.
Ketakutan akan dianggap “gila” atau kurang iman menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang yang mengalami depresi enggan untuk mengungkapkan kondisinya dan meminta pertolongan dari profesional. Padahal, tanpa dukungan yang tepat, kondisi mereka bisa semakin memburuk dan menimbulkan dampak negatif yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari.
Ratih menegaskan bahwa depresi bukanlah sesuatu yang dapat diatur dengan kemauan atau sikap mental saja. Depresi adalah kondisi medis yang membutuhkan perhatian dan penanganan khusus. Ini adalah gangguan psikologis yang mempengaruhi sistem kerja otak, sehingga penderita memerlukan perawatan yang sesuai, termasuk dalam beberapa kasus obat-obatan. Kondisi ini tidak bisa dilihat hanya dari segi luar, seperti kondisi finansial atau gaya hidup seseorang.
Kesadaran dan empati dari masyarakat sangat penting untuk mendukung mereka yang sedang berjuang melawan depresi. Menghakimi atau memandang rendah penderita tidak akan membantu. Sebaliknya, memberikan dukungan dan memahami kondisi mereka dengan penuh empati bisa menjadi langkah awal yang sangat berarti dalam proses pemulihan.
Depresi bukan sekadar soal malas atau kurang bersyukur, melainkan masalah kesehatan yang nyata dan serius. Oleh karena itu, bila Anda atau orang terdekat mulai mengalami tanda-tanda depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Bantuan yang tepat dapat membawa perubahan positif dan harapan baru bagi mereka yang sedang berjuang dalam keheningan.
Simak Juga : Seumur Hidup Bersama Otak Sehat: Makna Hari Otak Sedunia