Net Protozo – Menjaga kebugaran tubuh di usia lanjut sangat penting agar tetap sehat dan mandiri. Bugar di Usia Lanjut bukanlah hal yang mustahil, asalkan lansia tetap aktif secara fisik dan menjalani gaya hidup sehat. Seiring bertambahnya usia, lansia memang mengalami berbagai perubahan pada tubuh, seperti menurunnya kekuatan otot, daya tahan tubuh, dan keseimbangan. Namun, hal ini bukan alasan untuk berhenti bergerak.
Bugar di Usia Lanjut dapat dicapai dengan melakukan aktivitas fisik yang sesuai dan rutin. Tetap aktif menjadi salah satu kunci utama dalam mempertahankan kualitas hidup di usia tua. Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang dari RS EMC Alam Sutera & EMC Grha Kedoya, dr. Jephtah Tobing, menjelaskan bahwa lansia tetap perlu berolahraga secara rutin, namun tentu dengan jenis aktivitas yang sesuai dan aman.
Jenis pertama adalah jalan kaki. Aktivitas ini sangat dianjurkan karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Lansia disarankan untuk berjalan kaki setidaknya 30 menit setiap hari, dengan tujuan mencapai sekitar 10.000 langkah. Kedua, berenang. Berenang sangat baik untuk melatih pernapasan dan menguatkan otot tanpa memberi tekanan berlebih pada sendi. Ketiga adalah senam lansia, yang biasanya fokus pada fleksibilitas, keseimbangan, dan penguatan otot ringan. Keempat, bersepeda statis yang baik untuk latihan kardiovaskular tanpa membebani lutut. Terakhir, latihan kekuatan ringan dengan beban rendah yang dilakukan di bawah pengawasan tenaga profesional agar tetap aman.
Baca Juga : Manfaat Tidur Pakai Bra Menurut Ahli, Jangan Diabaikan!
dr. Jephtah menyampaikan bahwa menjaga aktivitas fisik secara rutin merupakan investasi penting bagi lansia untuk tetap sehat secara fisik maupun mental. Tubuh manusia dirancang untuk terus bergerak, termasuk di usia senja. Oleh karena itu, menjaga tubuh bugar di usia lanjut bukan sekadar tentang kebugaran, tetapi juga menjaga kemandirian dan semangat hidup.
Sayangnya, masih banyak mitos yang beredar di masyarakat bahwa lansia sebaiknya menghindari olahraga karena dikhawatirkan bisa menyebabkan cedera. Padahal, kenyataannya justru sebaliknya. Aktivitas fisik yang sesuai dapat membantu mencegah berbagai penyakit dan menurunkan risiko cedera serius akibat jatuh atau kelemahan otot.
Olahraga memberikan banyak manfaat bagi lansia. Salah satunya adalah menjaga kekuatan otot dan tulang. Proses penuaan menyebabkan penurunan massa otot dan kepadatan tulang, yang dapat menyebabkan kondisi seperti sarkopenia dan osteoporosis. Dengan olahraga rutin seperti jalan kaki atau latihan kekuatan ringan, lansia dapat memperlambat proses ini sehingga tetap kuat dan seimbang.
Olahraga juga sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan sistem peredaran darah. Aktivitas seperti berenang atau bersepeda dapat membantu menjaga tekanan darah, mengatur kadar kolesterol, dan memperlancar sirkulasi darah. Selain itu, aktivitas fisik yang rutin dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, obesitas, dan penyakit jantung.
Dari sisi keseimbangan dan koordinasi tubuh, olahraga seperti yoga atau tai chi bisa sangat membantu. Gerakan dalam latihan ini meningkatkan kesadaran tubuh, menjaga postur, dan mengurangi risiko jatuh. Selain manfaat fisik, olahraga juga berdampak positif pada kesehatan mental. Lansia yang rutin berolahraga cenderung lebih bahagia, lebih rileks, dan terhindar dari stres, depresi, maupun risiko demensia.
Meskipun demikian, aktivitas fisik bagi lansia tetap perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Lansia yang memiliki nyeri sendi berat, gangguan jantung, atau osteoporosis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai program olahraga. Hal ini penting untuk memastikan jenis gerakan yang dilakukan aman dan sesuai dengan kemampuan tubuh.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai hidup sehat. Bahkan jika baru memulai di usia 60-an, manfaat dari olahraga tetap bisa dirasakan. Asalkan dilakukan secara konsisten, aktivitas fisik yang diimbangi dengan pola makan bergizi dan waktu istirahat yang cukup dapat membantu lansia menikmati masa tua dengan tubuh yang lebih bugar dan pikiran yang lebih jernih.
dr. Jephtah menegaskan pentingnya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar agar para lansia tetap semangat menjalani aktivitas fisik. Dengan dorongan positif dan fasilitas yang memadai, lansia dapat menjadi pribadi yang sehat, mandiri, dan menjalani hari tua dengan bahagia.
Simak Juga : Mengapa Abses Bisa Terjadi Setelah Pencabutan Gigi? Ini Penjelasannya