Net Protozo – Di era digital, ponsel seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari. Banyak orang terbiasa membawa ponsel ke mana pun, bahkan di dalam toilet. Aktivitas ini dianggap wajar karena bisa mengisi waktu sambil berselancar di media sosial atau membaca berita. Namun, di balik kebiasaan tersebut tersimpan risiko kesehatan yang tidak main-main.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dengan melibatkan ratusan responden, membawa ponsel ke toilet terbukti memperpanjang durasi duduk di kloset. Responden yang membawa ponsel rata-rata menghabiskan lebih dari lima menit saat buang air besar. Bandingkan dengan mereka yang tidak membawa gawai, hanya sebagian kecil yang duduk selama itu. Pola inilah yang kemudian dikaitkan dengan meningkatnya risiko gangguan kesehatan tertentu.
Salah satu bahaya terbesar dari kebiasaan ini adalah munculnya wasir atau ambeien. Penelitian menyebutkan bahwa orang yang membawa ponsel saat BAB memiliki risiko 46 persen lebih tinggi mengalami kondisi ini dibandingkan yang tidak. Duduk terlalu lama tanpa dukungan panggul menyebabkan pembuluh darah di area rektum mendapat tekanan berlebih, sehingga memicu peradangan.
Dari sisi medis, dokter spesialis pencernaan menegaskan bahwa toilet modern berbentuk duduk memang kurang ramah untuk durasi panjang. Berbeda dengan posisi jongkok, posisi duduk justru membuat gravitasi bekerja lebih lambat dalam melancarkan proses pembuangan. Bila ditambah dengan kebiasaan menggunakan ponsel, risiko ini semakin meningkat.
Baca Juga : Darurat Seblak Mengintai Generasi Muda, Ini Dampak Buruk bagi Kesehatan
Meski tampak sepele, menentukan durasi duduk dengan membawa ponsel di toilet sebenarnya penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Para pakar merekomendasikan waktu ideal antara tiga hingga lima menit saja. Jika terpaksa, batas maksimal tidak boleh lebih dari sepuluh menit. Melebihi angka tersebut berarti tubuh berada dalam posisi berisiko.
Mengurangi durasi ini tidak hanya mencegah wasir, tetapi juga membantu melatih otot pencernaan agar bekerja lebih efisien. Dengan begitu, tubuh terbiasa menyelesaikan proses BAB tanpa hambatan. Menjaga kebiasaan sehat di toilet menjadi bagian dari pola hidup yang sering kali dilupakan.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selain menghindari kebiasaan membawa ponsel ke toilet, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan pencernaan. Gaya hidup sehat berperan besar dalam menurunkan risiko wasir maupun gangguan lain pada sistem pembuangan.
Langkah sederhana seperti memperbanyak asupan serat dari sayuran, buah, dan biji-bijian akan membantu feses lebih lunak. Begitu pula dengan menjaga hidrasi tubuh melalui konsumsi air putih yang cukup setiap hari. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga juga bermanfaat memperlancar sirkulasi darah di area panggul.
Simak Juga : BPJS Tidak Menanggung Beberapa Penyakit
Kebiasaan membawa ponsel ke toilet adalah refleksi dari gaya hidup modern yang serba terkoneksi. Sayangnya, kenyamanan digital sering kali mengorbankan kesehatan tanpa disadari. Data survei menunjukkan lebih dari separuh orang dewasa rutin membawa ponsel saat BAB. Fenomena ini membuktikan betapa kuatnya ikatan antara manusia dan perangkat pintar.
Ke depan, penting bagi masyarakat untuk lebih bijak. Toilet seharusnya menjadi ruang singkat untuk menyelesaikan kebutuhan biologis, bukan tempat bersantai sambil scrolling media sosial. Kesadaran kolektif ini akan membantu menekan kasus wasir yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun.
Artikel tentang Membawa Ponsel di Toilet ini ditulis ulang oleh : Ayu Azhari | Editor : Micheal Halim
Sumber Informasi : DetikHealth.com