Net Protozo – Memberikan jamu kepada anak-anak kini menjadi pilihan alami yang semakin banyak diminati oleh para orang tua. Jamu anak yang tradisional dipercaya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menambah nafsu makan, dan meredakan keluhan ringan seperti perut kembung atau masuk angin. Meski begitu, penting untuk memahami kapan dan bagaimana memberikan jamu dengan cara yang tepat dan aman.
Secara umum, anak-anak diperbolehkan mengonsumsi jamu, namun harus dengan pertimbangan matang. Bayi di bawah usia enam bulan tidak dianjurkan minum jamu karena asupan utama mereka masih berasal dari ASI. Untuk anak usia di atas enam bulan, jamu dapat menjadi pelengkap, namun sebaiknya diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter, terutama bila anak memiliki alergi atau kondisi medis khusus.
Beberapa jenis jamu tradisional telah lama digunakan untuk anak-anak. Beberapa di antaranya berasal dari bahan-bahan herbal seperti kunyit dan temulawak. Kunyit dikenal memiliki sifat antiinflamasi, tetapi penggunaannya perlu dibatasi karena bisa memengaruhi penyerapan zat besi. Temulawak sendiri dikenal baik untuk sistem pencernaan dan fungsi hati.
Salah satu jamu yang cukup populer adalah beras kencur. Jamu ini memiliki rasa yang relatif enak, tidak pahit, dan cocok dikonsumsi anak usia satu tahun ke atas. Beras kencur bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan menyegarkan tubuh. Selain itu, ada juga wedang jahe yang cocok untuk menghangatkan tubuh dan meredakan perut kembung, terutama saat anak mulai menunjukkan gejala masuk angin ringan.
Baca Juga : Minyak Goreng dan Mentega Mempengaruhi Kesehatan Tubuh
Jamu kunyit asam juga bisa diberikan dalam takaran rendah untuk membantu menjaga pencernaan dan meredakan demam ringan. Lalu, ada jamu temulawak yang sering direkomendasikan untuk menambah selera makan anak. Jamu ini juga baik bagi kesehatan hati.
Jamu lainnya yang bisa dicoba adalah wedang sereh. Jamu ini terbuat dari sereh dan jahe, bermanfaat untuk meredakan batuk dan menenangkan tubuh, cocok untuk anak yang rewel atau sulit tidur. Sementara itu, wedang secang yang kaya antioksidan sangat bermanfaat untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh anak.
Membuat jamu sendiri di rumah menjadi pilihan terbaik agar kualitas bahan dan kebersihannya terjaga. Untuk membuat beras kencur, rendam beras terlebih dahulu, lalu haluskan bersama kencur dan jahe. Rebus dengan gula aren dan asam jawa, kemudian saring sebelum disajikan. Untuk wedang jahe, cukup rebus jahe yang telah dibakar dan digeprek bersama gula aren dan daun pandan.
Kunyit asam dapat dibuat dengan cara memblender kunyit segar, lalu direbus bersama asam jawa dan gula aren. Setelah matang, saring dan sajikan hangat. Jamu temulawak dibuat dari irisan temulawak dan jahe yang direbus hingga air berubah warna, lalu ditambah gula aren. Wedang sereh cukup direbus bersama jahe dan gula aren hingga air mengeluarkan aroma khas. Sedangkan untuk membuat wedang secang, rebus kayu secang bersama jahe, kayu manis, cengkeh, dan gula aren selama 10–15 menit.
Walaupun jamu memiliki banyak khasiat, penting untuk tetap memperhatikan dosisnya. Untuk anak di bawah usia lima tahun, berikan dalam jumlah kecil dan jangan terlalu pekat. Jamu tidak boleh menjadi pengganti utama pengobatan medis. Jika anak mengalami gangguan kesehatan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikannya jamu.
Dengan membuat jamu sendiri di rumah, orang tua bisa lebih yakin terhadap kebersihan dan kandungan yang diberikan. Selama diberikan dengan takaran yang tepat dan sesuai usia, jamu bisa menjadi salah satu cara alami yang bermanfaat bagi kesehatan anak.
Simak Juga : Yunita Siregar Tampil Anggun dengan Gamis Pink saat Umrah